Header Ads

Diduga Lalai Hingga Sebabkan Kematian Pasien, LSM BERANTAS Demo Polda Riau, Desak Periksa dan Copot Direktur RS Awal Bros Sudirman



PEKANBARU-- KuansNews.com

" Kasus kematian pasien bernama Hafis Ahmad di Rumah Sakit Awal Bros Sudirman, Pekanbaru, pada 29 April 2025 lalu, kembali memicu gelombang kritik dari kalangan masyarakat sipil. Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Suara Rakyat Bersatu (DPP LSM-BERANTAS) secara tegas mendesak Kapolda Riau untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas dugaan kelalaian pihak rumah sakit yang berujung pada meninggalnya pasien tersebut.

Ketua Umum DPP LSM BERANTAS, KEND ZAI, dalam orasinya menegaskan bahwa kematian Hafis Ahmad tidak boleh dianggap sebagai kejadian biasa, terlebih telah muncul kesaksian dari keluarga korban melalui media yang menyebut adanya pelayanan buruk dari rumah sakit.

“Hari ini kami datang menuntut keadilan. Kami minta Kapolda Riau segera menyelidiki kasus kematian Hafis Ahmad yang diduga akibat kelalaian dan buruknya pelayanan RS Awal Bros Sudirman. Ini bukan isu baru, pernyataan keluarga korban bahkan sudah viral di media,” tegas KEND ZAI, saat demontrasi di Kapolda Riau, Rabu (4/6/26).

LSM BERANTAS tidak hanya mendesak penyelidikan, tapi juga meminta agar Direktur RS Awal Bros Sudirman dipanggil dan diperiksa. Menurut Kend Zai, sebagai pimpinan tertinggi, direktur memiliki tanggung jawab penuh atas seluruh sistem pelayanan, termasuk dugaan pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Direktur harus bertanggung jawab. Kalau ada pelanggaran SOP hingga menyebabkan kematian, maka itu pidana. Polda harus panggil dan periksa. Jangan tunggu ada korban lagi. Ini bukan masalah personal tapi soal nyawa manusia,” tambahnya.

Dalam orasinya, KEND ZAI juga mengkritik dan menyayangkan sikap salah satu oknum anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Komisi II yang kabarnya merupakan keluarga korban, namun justru menyatakan kasus ini telah 'damai'.

“Ini bukan perkara damai-damaian! Kalau memang ada kelalaian, itu harus diusut. Kalau dibiarkan hanya karena ada kata ‘damai’, bagaimana nasib pasien lain ke depan? Jangan sampai rumah sakit seenaknya karena tidak ada efek jera,” ungkap KEND. 

Sementara itu, Cep Permana Galih sebagai Koorlap dalam orasinya menuntut agar Awal Bros Group segera mengevaluasi dan mencopot Direktur RS Awal Bros Sudirman yang dinilainya gagal memimpin rumah sakit dengan baik.

“Rumah sakit besar seperti Awal Bros ini pasti punya SOP dan pelatihan internal. Kalau masih ada pasien meninggal karena dugaan kelalaian, itu tanda direktur gagal. Harus dicopot dan diberi sanksi,” tegas cep. 

Selain itu, Cep Permana Galih juga mengungkap isu pemecatan beberapa perawat di RS Awal Bros Sudirman pasca insiden tersebut. Ia menyebut tindakan itu tidak etis dan hanya mencari kambing hitam.

“Kalau cuma perawat yang dikorbankan, ini sangat disayangkan. Manajemen lah yang harusnya introspeksi. Jangan sampai pelanggaran SOP ditutup dengan pemecatan staf bawah. Evaluasi harus dimulai dari pucuk pimpinan,” tutup nya. 

Hal senada disampaikan orator lain, Kornelius, ia mendesak Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk mengambil tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku. Ia menyarankan Komisi III DPRD Kota Pekanbaru segera memanggil pihak rumah sakit untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), agar ke depannya sistem dan pengawasan bisa diperbaiki.

“Kami minta Dinas Kesehatan jangan diam. Segera ambil langkah tegas. Kami juga minta Komisi III DPRD Pekanbaru memanggil direktur RS Awal Bros Sudirman untuk RDP. Kalau ada pelanggaran, tindak! Jangan biarkan ini jadi preseden buruk,” pungkasnya.

Kornelius juga mengungkapkan bahwa LSM BERANTAS terus mengawal proses hukum dalam kasus ini. Menurutnya,  jika tidak ada transparansi dari pihak rumah sakit maupun penegak hukum, maka gelombang aksi akan berlanjut.

“Kami tidak akan berhenti di sini. Jika kasus ini tidak dituntaskan sebagaimana yang sudah kami uraikan dalam berkas tuntutan, maka kami akan turun ke jalan lagi, sampai kasus ini benar benar tuntas," tegasnya. 

Dalam aksi damai tersebut, perwakilan LSM BERANTAS secara resmi menyerahkan berkas tuntutan ke pihak Polda Riau.

Menanggapi aksi tersebut, seorang perwakilan dari pihak Polda Riau mengapresiasi aspirasi yang disampaikan. Ia memastikan bahwa kasus ini telah masuk dalam proses penyelidikan internal dan sedang berjalan.

“Kami ucapkan terima kasih atas aspirasi ini. Perlu kami sampaikan, kasus ini sudah dilaporkan dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan,” ujarnya singkat. 

(Tim-red)

Tidak ada komentar

KASAD Didampingi Ketua Umum Persit KCK Kunjungi Kodim 0208/Asahan Untuk Menutup TMMD ke-124 TA 2025

ASAHAN-- Kuans News. com " Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. didampingi Ketua Umum Persit Karti...

Diberdayakan oleh Blogger.