Badan Perwakilan Mahasiswa Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kejati Sumut Tuntut Penuntasan Kasus Dugaan Korupsi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Labura

MEDAN--  KuansNews.com

" Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut), Senin, 20 Oktober 2025.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk desakan kepada aparat penegak hukum agar segera menuntaskan kasus dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) yang diduga merugikan keuangan negara hingga ratusan juta rupiah pada pekerjaan Gedung Layanan perpustakaan labuhanbatu utara senilai kurang lebih 9.5 miliyar.

Dalam orasinya, Ketua BPM Faidhul Anwar menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal setiap kasus korupsi, terlebih yang melibatkan instansi publik di daerah.

“Kami datang ke Kejati Sumut untuk mendesak aparat penegak hukum agar bekerja secara transparan dan profesional. Kasus dugaan korupsi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Labura tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perpustakaan yang seharusnya menjadi tempat yg nyaman tapi harus was was karena bangunan yg diduga rapuh,” tegas Faidhul anwar di hadapan massa aksi.

Massa aksi membawa berbagai poster dan spanduk bertuliskan seruan antikorupsi seperti “Usut Tuntas Dugaan Korupsi di Labura!”, panggil dan periksa kepala dinas perpustakaan dan arsip labuhanbatu utara terkait pekerjaan gedung layanan perpustakaan labuhanbatu utara dan “Jangan Biarkan Kejahatan Anggaran Menguap!”.

Selain berorasi, para mahasiswa juga menyerahkan surat pernyataan sikap dan dokumen tuntutan resmi kepada pihak Kejati Sumut. Mereka meminta agar proses penyelidikan dilakukan secara terbuka dan pelaku yang terbukti bersalah segera diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Kami tidak ingin kepercayaan publik terhadap penegak hukum terus menurun. Korupsi di sektor pendidikan dan pelayanan publik adalah pengkhianatan terhadap rakyat,” tambah salah satu koordinator lapangan, Bima.

Aksi berlangsung damai dan tertib hingga siang hari, dengan pengamanan dari pihak kepolisian. Mahasiswa berjanji akan terus melakukan aksi lanjutan jika tidak ada perkembangan signifikan dari Kejati Sumut terkait kasus tersebut.

(Tim-Red)