Diduga Adanya Mark Up Jumlah Murid, di PKBM TUNAS HARAPAN Rimbo Ulu Tebo
TEBO(JAMBI)-- KuansNews.com
" Disinyalir dugaan Mark Up jumlah murid pelaporan online dapodik untuk pencairan dana bantuan uang negara, dana bantuan BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan).
Sekolah paket PKBM Tunas Harapan dengan no NPSN : P9984286,Sekolah paket PKBM Tunas Harapan beralamatkan di Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Provinsi Jambi," Rabu (21/5/2025).
Menelisik sumber berdasarkan data dapat dikroscek pada hasil pelaporan dapodik online semester ganjil 2022/2023 jumlah siswa 1.026 (seribu dua puluh enam) siswa.
Pada semester genap 2022/2023 jumlah siswa 1.027 (seribu dua puluh tujuh) siswa
Semester 2023/2024 ganjil jumlah siswa 1.004 (seribu empat) siswa,
Semester genap 940 (sembilan ratus empat puluh ) siswa.
Semester 2024/2025 jumlah siswa 977 (sembilan ratus tujuh puluh tujuh ) siswa.
Dan pada Semester 2024/2025 jumlah siswa 473 (empat tujuh puluh tiga ) siswa.
Tenaga guru pendidik di sekolah paket PKBM Tunas Harapan berjumlah 17 orang.
Terpisah ;
"Dari hasil investigasi tim DPD AKRAM TEBO (Akomodasi Rakyat Miskin Nusantara ) kuat dugaan adanya indikasi Mark Up jumlah murid untuk penyerapan bantuan dana BOP .
Dewan Pimpinan Daerah "AKRAM" , "Mukmin, S.Hi menyoroti permasalahan ini, "ia menilai bahwa praktek Mark Up jumlah murid dan penyalahgunaan terkait bantuan dana BOP sudah menjadi hal yang biasa terjadi, dan menjadi benalu terhadap penegakan korupsi di negara ini,"Rabu ,(21/5/2025), " Tegasnya, saat di konfirmasi tim awak media ini.
"Mark Up ataupun penyalahgunaan bantuan dana BOP sudah menjadi hal yang lumrah tapi bukan merupakan hal yang benar, kami akan laporkan ke Kejari Tebo apabila temuan ini sudah memenuhi unsur dugaan korupsi.
" Ia menilai bahwa dugaan Mark Up ini mencerminkan lemahnya pengawasan serta indikasi kuat Dugaan adanya praktik sistemik yang merugikan Negara oleh oknum oknum kepala sekolah yang tidak bertanggung jawab ,bahkan ada yang sudah viral di beberapa sosial media .
“Kami dari DPD AKRAM TEBO, akan segera melanjutkan investigasi dan mencari bukti bukti sebagai data pendukung .
Berdasarkan data yang telah kami dapat kan ,agar data penerima dana bantuan BOP yang menerima dengan yang telah di salurkan oleh pemerintah pusat apakah sudah sesuai dengan data laporan dapodik sebagai mana yang telah di laporkan pihak sekolah PKBM TUNAS HARAPAN .
Apabila terjadi manipulasi data , maka kami mendesak Aparat Penegak Hukum ( APH) agar serius dan transparan dalam menangani dugaan Mark Up ini. Jangan sampai kasus ini menjadi kabur karena intervensi politik atau kepentingan pihak tertentu,” ucap, Mukmin.
Ia menyatakan bahwa DPD AKRAM siap melakukan kajian hukum dan advokasi sebagai bentuk kontribusi dalam pemberantasan korupsi.
Hingga berita ini diterbitkan tim awak media ini Masih menunggu hasil investigasi lanjut dari DPD AKRAM TEBO .***
(Tim-red)
Bersambung...
Post a Comment