"APO SELERO KAU",MAHASISWA HUKUM JAMBI-JAKARTA SOROTI SOAL M.HAFIZ Arogansi, Ketua DPRD: Lupa Diri, Lupa Rakyat”
JAKARTA--kuansnews.com," Gelombang kritik datang dari kalangan mahasiswa terhadap Ketua DPRD Provinsi Jambi yang dinilai menunjukkan sikap arogansi dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan legislatif.
Jakarta,28 April 2025, Rian selaku ketua umum Barisan Mahasiswa Hukum Jambi jakarta menyoroti tindakan arogansi DPRD Provinsi Jambi, dalam menanggapi demonstrasi mahasiswa.
" Beberapa hari belakangan saya banyak mendapatkan laporan dari teman-teman mahasiswa dari Jambi tentang sikap arogansi ketua DPRD provinsi Jambi. "Ucap Rian.
Rian juga menilai Tindakan arogansi yang diperlihatkan oleh Ketua DPRD provinsi Jambi kembali menjadi sorotan publik.
Bukannya menjadi representasi suara rakyat, mereka justru menunjukkan sikap arogansi yang mencederai etika, mencoreng nama baik lembaga, dan melukai kepercayaan masyarakat.
" Alangkah tidak pantas nya sekelas seorang ketua DPRD provinsi bersikap arogan Dengan membentak mahasiswa dengan bahasa" (Apo Selero Kau), ini membuat publik geram,Arogansi yang ditunjukkan seolah menegaskan bahwa wakil rakyat telah lupa siapa yang mereka wakili, ini bukan sekadar angin lalu.
Sebab, demokrasi yang sehat hanya dapat tumbuh dari wakil rakyat yang rendah hati, bukan dari mereka yang tinggi hati." Ucap Rian,.
Dalam pernyataan terbuka, ketua umum HMHJ jakarta itu mengecam keras tindakan yang dianggap melecehkan nilai-nilai demokrasi dan mencederai semangat keterwakilan rakyat.
“Kami mahasiswa Jambi di jakarta sangat kecewa dan marah. Ketika Ketua DPRD seharusnya menjadi contoh etika politik yang baik, bukan malah mempertontonkan kesombongan kekuasaan di ruang publik.” tegas Rian,.
Menurut mereka, Ketua DPRD hafiz telah gagal menjaga komunikasi terhadap masyarakat. Tindakan seperti ini dianggap memperburuk citra lembaga legislatif dan menciptakan jurang yang makin lebar antara wakil rakyat dan rakyat yang diwakilinya.
"Bahasa Apo Selero Kau ,kalau diiringi dengan nada bentakan itu biasanya mau ngajak orang berkelahi, jadi ini sangat mengecewakan." Pangkas Rian,.
Rian juga menilai bahwa jabatan publik bukan panggung untuk memamerkan kuasa, tetapi amanah yang menuntut kerendahan hati dan akuntabilitas.
Jika Ketua DPRD tak mampu menahan ego dan tetap menampilkan sikap angkuh, maka mereka mendesak hafiz untuk mundur dari jabatannya.
“Kalau tidak mampu mendengar suara rakyat, maka jangan mengaku sebagai wakil rakyat. Jambi butuh pemimpin yang melayani, bukan yang merasa dilayani, kalau tidak bisa mending mundur saja dari jabatan,” tutup Rian,.
(Tim-red)
Post a Comment