PUISI KISAH!!! Pilu Seorang Remaja Calon Pengibar Bendera HUT RI ke 80 Meregang Nyawa Ketika Pulang Latihan Paskibraka
MADINA-- KuansNews.com
" Aku pergi, berlatih paskibra,bukan demi nama, tapi demi negara. Meninggalkan rumah, ibu menangis,mengikat janji dalam peluk sunyi.
" Kupikir aku akan pulang sebagai siswa kebanggaan, dengan bendera, hormat, dan penghargaan.
" Namun nasib menulis cerita kelam, aku tewas ,kehormatanku pun dirampas diam-diam, Bukan peluru penjajah yang membunuhku, tapi pengkhianatan oleh anak tetanggaku.
" Tubuhku rebah di tanah asing, tanpa pelukan kasih namun pemakaman yang hening di perkebunan kelapa sawit.
" Tak ada nama di batu nisan, hanya sunyi menandai pengorbanan, Kata "pahlawan" tak sudi disematkan karena kehormatanku telah dilucuti tanpa kasihan oleh anak bangsaku sendiri.
" Negara, mengapa diam saat aku diinjak? Padahal aku mati untukmu, tanpa mundur sesaat.
" Tak pantaskah aku dikenang dengan benar, meski kehormatanku direnggut oleh orang dalam barisan yang berlaku kasar?
" Biarlah puisiku menggema dalam duka, sebagai bukti, aku pernah berjuang tanpa dusta.
" Meski aku tewas dalam luka dan aib, jangan lupakan : aku pergi untuk negeri yang kucintai, meski negeri tak sudi membelaku kembali.
#savedivafebriani
Post a Comment