WARGA DUSUN PARDOMUAN MENYAMBANGI ISTANA dan MEMINTA UNTUK UKUR ULANG HGU PT.SRL,DIDUGA TELAH MENYEROBOT LAHAN TANAH ADAT

JAKARTA--kuansnews.com," Kelompok Tani Dusun Pardomuan Desa Ujung Batu Julu Kecamatan, Ujung Batu kabupaten Padang Lawas Utara.Provinsi Sumatra Utara.

Menyurati Istana Melalui Sekretariat Negara meminta keadilan Terkait  Lahan Yang Di Klaim PT.SRL Telah Di Terima oleh sekretariat Negara,Senin 03/03/2025

Basiruddin Harahap salah satu tokoh masyarakat sekaligus Ketua kelompok tani aman Makmur yang berada di dusun pardomuan desa ujung batu Julu saat di konfirmasi  media ini menyampaikan ,

saya berharap masalah ini tidak berlarut larut apa lagi surat pengaduan kami sudah di Terima oleh sekretaris Negara hari ini dan kami diminta datang kembali pada hari Kamis 06 Maret nanti untuk audiensi memberikan penjelasan terkait pengaduan tersebut.  

Kami berharap kepada sekretaris Negara agar  memberikan jawaban surat kami sesuai dengan harapan kami begitu juga dengan waktu yang di berikan kepada kami untuk audensi di hari kamis tgl 06 Maret nanti,

Kami sangat mengucapkan terimakasih.karena kami selaku masyarakat yang selama ini sudah di rugikan atas lahan kami yang di kuasai oleh PT. SRL( Sumatera Riang Lestari)  sangat butuh perhatian dari BPK presiden Prabowo "ungkapnya.

Bukan hanya itu, Basiruddin juga menyebutkan bahwa dihari Rabu tanggal 05 Maret akan melakukan aksi unjuk rasa didepan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

"Iya kami sudah kordinasi dengan Aliansi Mahasiswa Asal Sumatera yang diketuai oleh saudara Zuhri untuk meyampaikan aspirasi didepan Kementerian (LHK-RI).

Dalam aksi Rabu 05 Maret nanti kami meminta kementerian LHK-RI untuk segera melakukan pembebasan lahan di dusun Pardomuan desa ujung batu julu.kecamatan ujung batu, kabupaten Padang lawas Utara,sumut.yang sudah menjadi pemukiman tempat tanaman pangan masyarakat.

Dan meminta aparat penegak hukum harus segera evaluasi izin HGU ,Pajak PT.SRL Karena di duga luas Arel yang di keluarkan atas izin HGU tidak sesuai dengan fakta di lapangan."Tutup basiruddin.

(Tim-Red)