Proyek Drainase di Desa Serdang Asahan Diduga Asal Jadi
ASAHAN--kuansnews.com," Pengerjaan proyek Pembangunan Sistem Drainase atau Saluran Air di Dusun 7, Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara terindikasi dikerjakan asal jadi,"Minggu (23/3/2025).
Pasalnya, pelaksanaan proyek yang di ketahui bersumber dari APBD Kabupaten Asahan Angaran Tahun 2025 dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PERKIM) Kabupaten Asahan lantai drainase tidak di semen dan serta pengerjaan tidak rapi.
Bahkan, nampak jelas susunan batu dinding saluran air pada proyek yang dikerjakan oleh CV Avania dengan nilai kontrak sebesar Rp.196.550.834.61 dengan panjang lebih kurang 159 meter, tersebut disusun tidak rata bahkan lantai tidak di semen.Sehingga dalam realisasinya nanti diduga tidak akan bertahan lama.
Warga setempat yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan, kalau pihaknya menyayangkan pelaksanaan proyek saluran air di daerahnya itu yang nampaknya dikerjakan asal-asalan seperti itu.
“Kenapa saya bilang dikerjakan asal-asalan, karena lantai Drainase tidak di semen, pasangan batunya dipasang tidak rapi, bahkan semen menggunakan cap merah putih yang seharusnya pakai cap tiga roda dan saya yakin hasilnya itu tidak akan bertahan lama,” ujarnya,
Dari keterangan salah seorang pekerja yang mengaku bernama andi,pengawas jarang datang,begitu juga dengan pemborong.
“Pengawas jarang datang,kami kerja tidak ada yang mengawasi, kalau pemborong tak pernah datang, ” Ucap andi,
Saat di tanya siapa pemborong ya andi menjawab, orang kisaran namanya Cebok.
Warga juga menyayangkan proyek drainase di wilayah di kerjakan oleh orang luar, bukan warga setempat, “seharusnya proyek drainase di dusun 7 desa Serdang warga setempat lah yang kerjakan, apa lagi ini mau lebaran, kami hanya jadi penonton aja, ” Ujar salah seorang warga setempat kesal.
Dari pantauan awak media ini di lapangan proyek masih dalam pekerjaan. Tampak setelah di cek lantai Drainase tidak di semen bahkan susunan batu tidak rapi,
Semen yang di gunakan tidak standar proyek memakai cap merah putih, yang seharusnya cap tiga roda,diduga di kerjakan Asal jadi karena tanpa pengawasan.***
(Tim-Red)
Post a Comment